Sabtu, 11 Juni 2011

Juli&Ulvi(♥̨͡▽♥̨͡)




Selamat Malam Minggu bloggers bloggers se-Indonesiaξ\(ˇ▽ˇ)/ξ
Bagi bloggers yang jomblo ini malam ngenes, bagi yang gak jomblo lebih ngenes juga sebenernya man B)

Hhhhhhh genap 11 hari eh kalo 11 ganjil dong? Oke ganjil 11 hari lela enggak ngeblog hahaha pada kangen dong sama lela dong? Jelas dong lela gitu B). Sebelumnya saya mau menjelaskan tragedi apa yang tejadi selama seminggu ini. Tragedi yang sangat sangat mengamat mengenaskan. Tragedi yang tak akan pernah terlupakan oleh seorang lela. Lela…..lela……terkena…...sindrom ujianngenestia~ ya sindrom yang biasa dihadapi semua murid yang duduk dibangku sekolahan. Sindrom itu biasanya merajarela ketika bulan Juni dan bulan November atau mungkin Desember ya ya itu gak penting. Tetapi pemirsa! Dampak yang ditimbulkan oleh sindrom ini adalah *nada penitirose* ya jelas terbukti bahwa dampak sindrom yang satu ini sangat memperihatinkan. Mulai dengan tak ada yang megang hp, tak ada yang megang laptop, tak ada yang nonton tv. Bahkan hingga kematian yang mengenaskan akibat mempelajari satu buku dalam tempo waktu 12jam. Ujian adalah masa masa yang sangat sangat menyengsarakan, harus belajar mati matian, belajar ngetik dihp tanpa melihat, belajar menahan nafas, belajar menghipnotis pengawas, belajar membuka sesuatu secara diam diam, belajar menyimpan hp sebaik mungkin, belajar menggunakan bahasa isyarat, belajar berdesis untuk memanggil orang. Sungguh ujian membutuhkan perjuangan yang sangat besar. Baik pengorbanan jiwa maupun raga.

Kali ini lelanatnut bakal cerita tentang hal yang terjadi selama seminggu ujian~ mulai dari kisah sang Juli dan pacarnya yang bernama Ulvi dan ternyata terungkap sebuah fakta bahwa Ulvi juga sempat terpesona oleh kecantikan seorang ibu pengawas yang masuk saat mengawas ujian. Hingga Juli pun menjadi galau dan terkena sindrom Sabarniaslisasi, sabarnialisasi adalah sindrom yang baru pertama kali ditemukan oleh Lela sejak 11 Juni 2011, Sindrom ini merupakan penyakit yang mengakibatkan penderita selalu berkata "Sabar ya" yang biasanya diakibatkan oleh stres berlebihan, jatuh cinta berlebihan, dan homo secara berlebihan. Mau tau gimana cerita kisah cinta Juli dan Ulvi? Apakah Juli memaafkan Ulvi? Lantas, kenapa Ulvi menjadi berbalik marah kepada Juli? Mungkinkah mereka akan kembali bersama? Atau mereka akan berpisah selamanya?

Kisah yang akan saya ceritakan kali ini adalah kisah seorang bernama Juli yang sangat sangat mencintai seseorang bernama Ulvi. Sungguh kisah cinta yang sangat sempurna. Kisah cinta mereka yang penuh dengan rintangan. Mulai dari cacian setiap orang yang mengatakan mereka sosweet, mereka romantic, sungguh cacian yang sangat amat menyedihkan. Mereka sangat mencintai satu sama lain. Jujur saya mendukung mereka. Semoga kalian langgeng.




Kisah cinta itu mulai semakin menunjukkan kemesraannya. Mereka mulai jelas menjalani hubungan yang sebenarnya. Mulai dari bukti siJuli yang mengatakan akan singgah kerumah siUlvi untuk bertegur sapa dengan calon mertuanya…..




Dan juga mereka mulai dapat mengungkapkan perasaannya didepan public ya jelas dijejaring social yang cukup terkenal diIndonesia. Ya jejaring social Twister…….Mereka sangat serasi. Sangat!

Semua berjalan dengan indah, Ulvi dan Juli saling menyayangi satu sama lain. Hari-hari mereka jalani bersama. Hingga suatu ketika siUlvi memtwis………………………………………………………..

DUAAAAAR! DUAAARRRRR! Seakan petir menyambar di siang hari yang jelas jelas gak ada hujan gak ada badai saat si Juli melihat twis orang yang sangat disukainya itu......sungguh sungguh.......Juli sangat sakit hati dan akhirnya dia marah kepada Ulvi.

Selama beberapa hari hubungan Juli dan Ulvi merenggang. Mereka tidak ada komunikasi sedikitpun. Bahkan sangkin sakit hati dan stresnya si Juli, dia sampai terkena sindrom Sabarniaslisasi.

Ulvi selalu membujuk Juli, namun Juli tetap tidak dapat memaafkan Ulvi. Hingga akhirnya Ulvi merasa terlalu capek dirinya meminta maaf kepada Juli namun tetep tak dimaafkan, hingga akhirnya Ulvi balik marah kepada Juli. 
Beberapa minggu mereka saling berdiam, walau berselisih dipasar tak sudi satupun menyapa. Hingga akhirnya sebuah keajaiban datang...........................
Juli dengan kata lelucon mengatakan minta maaf kepada Ulvi. Dan dengan sangat amat mengagumkan si Ulvi merespon nya dengan mesra. Memberikan emoticon :*. Cocweet cekale(•̯͡.•̯͡) 





Semenjak saat itu, hubungan antara Juli dan Ulvi tidak pernah ada permasalahan lagi. Mereka pasangan yang akur dan saling menyayangi satu sama lain. Betapa indahnya hidup mereka. 
Sekian.


Cerita diatas hanyalah untuk kesenangan semata. Jika ada yang merasa bahwa yang dia ketik itu adalah hasil ketikannya. Berarti memang iya dan saya memohon maaf yang sebesar besarnya. Terimakasih kepada yang memberikan saya izin. Terimakasih kepada penemu Munch Screen. Terimakasih kepada orang yang sudah membaca cerita iseng ini. 

Semua hanyalah kesenangan semata. 
Hidup ini lelucon, Bung!
Salam Olahraga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar